Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

14 Soal (Pilihan Ganda) Analisis Pangan dan Jawaban

Contoh Soal Pilgan Tentang Analisis Pangan


1. Bila 0.4 g tepung tapioka dianalisis kandungan proteinnya dengan metode Kjeldahl, dan ternyata diperlukan 32 ml larutan HCL 0.02N untuk titrasi contoh dan 0.2 ml untuk blank maka % protein dalam contoh tersebut adalah (Faktor konversi untuk tapioka adalah 5.7
A. 2.23%
B. 12.7%
C. 8.92%
D. 25.42%

Jawaban:  
B. 12.7%


2. Penetapan kadar protein bahan dengan metode Lowry memiliki ketentuan:
A. Terbentuknya kompleks ikatan peptida dengan garan tembaga (Cu) dalam larutan alkali
B. Terbentuknya komplek berwarna dari protein dengan pewarna amido black dan orange G
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau
D. Terbentuknya warna pink dari kompleks gugus amin protein susu dengan formaldehid

Jawaban:  
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau


3. Berikut adalah karakter dari daya ikat air oleh protein bahan pangan, kecuali....
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas
B. Digunakan sebagai indeks kualitas bahan pangan
C. Berpengaruh terhadap tekstur dari bahan pangan
D. Dinyatakan sebagai indeks pengikatan air protein

Jawaban:  
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas


4. Stabilitas emulsi yang terbentuk oleh adanya isolat protein, dinyatakan sebagai....
A. Jumlah lemak yang masih dapat diikat yang tidak pecahnya emulsi
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air
C. Jumlah protein yang terdapat pada supernatan yang dicari kadarnya
D. Besarnya volume emulsi yang terbentuk dalam buffer sitrat-fosfat

Jawaban:  
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air


5. Berikut adalah analisis kualitatif terhadap karbohidrat dalam bahan pangan, kecuali....
A. Uji Fenol untuk menetapkan kadar laktosa dalam susu atau keju
B. Uji Selwanoff untuk membedakan antara gula ketosa dan gula aldosa
C. Uji Anthrone untuk menganalisis total karbohidrat dalam campuran gula
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa

Jawaban:  
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa


6. Penentuan kadar karbohidrat yang tidak dapat dicerna dilakukan dengan cara:
A. Menganalisis serat kasar bahan dengan menentukan kadar ADF (total selulosa dan lignin)
B. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
C. Menganalisis serat kasar dengan menentukan kadar NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
D. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF dengan perlakuan asam dan basa kuat

Jawaban:
B. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)


7. Berikut merupakan karakter dari lipida bahan pangan, kecuali:
A. Banyak asam lemak esensial dalam marine oil (alga, ganggang dan ikan)
B. PUFA pada marine oil terdiri dari: EP A, DHA, DP A dan asam arakidonat
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat
D. Dibedakan sebagai lipida sederhana, lipida majemuk dan turunan lipida

Jawaban:  
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat


8. Berikut adalah cara penentuan kadar lemak dengan metode Babcock, kecuali:
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi
B. Penetuan kadar dinyatakan dalam satuan volume
C. Menggunakan asam kuat sebagai pemecah emulsi
D. Menggunakan skala bagian atas botol Babcock

Jawaban:  
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi


9. Untuk mengetahui tingkat kerusakan dan mutu minyak/lemak dapat dilihat pada sifat
fisiknya yang ditentukan dengan cara:
A. Titik leleh yang biasa dilakukan dengan metode tabung kapiler terhadap minyak nabati
B. Uji Crismer untuk berat jenis minyak/lemak suhu tertentu sebagai D
C. Penentuan densitas dengan metode piknometer pada suhu 25°C sebagai (W’–W”) ⁄ W
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya

Jawaban:  
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya


10. Untuk 0.4 gr sampel bahan diperlukan 9,5 ml Na2S2O3 untuk titrasi sampel dan 34,7 ml Na2S2O3
untuk titrasi blanko, bila hasil standarisasi normalitas Na2S2O3 yang digunaka adalah 0,1 N, maka dapat ditentukan bahwa:
A. Nilai densitas sampel = 80 g/100ml sampel
B. Bilangan iod sampel = 80 meq/100g sampel
C. Nilai berat jenis sampel = 8 g/100ml sampel
D. Derajat ketidakjenuhan sampel = 8 meq/g sampel

Jawaban:
B. Bilangan iod sampel = 80 meq/100g sampel


11. Bilangan asam dari lemak suatu bahan pangan dapat ditentukan dengan cara berikut, kecuali:
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan
B. Berdasarkan reaksi penyabunan lemak bahan dengan KOH atau NaOH
C. Juga dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri
D. Ditentukan berdasarkan absorbansi pada panjang gelombang 715 nm

Jawaban:  
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan


12. Ada beberapa cara penentuan bilangan peroksida yang dapat dilakukan, diantaranya dengan metode
A. IUP AC, mereaksikan hidroperoksida dengan potassium iodine dan katalis asam
B. Mikro dengan mengukur jumlah iod yang dilepaskan KI melalui oksidasiperoksid
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm
D. Kolorimetri dengan mengukur jumlah iod yang dibebaskan oleh senyawa peroksida

Jawaban:  
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm


13. Diantara yang mendasari pengukuran warna secara obyektif adalah sebagai berikut kecuali:
A. Menggunakan tiga parameter warna: kromatik, akromatik dan intensitas
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata
C.Sifat bahan terhadap cahaya menjadi prinsip penggunaan instrumen
D. Pada prinsipnya ditentukan berdasarkan radiasi gelombang elektromagnetik

Jawaban:  
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata


14. Pernyataan berikut merupakan bagian dari metode pengukuran warna, kecuali:
A. Untuk menentukan pengaruh dari: ingredien, pengolahan dan konsistensi warna yang ditambahkan
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm
C. Pengukuran bahan dengan kolorimeter menghasilkan nilai positif, berarti warna bahan lebih putih dari standar
D. Penentuan warna sintetis pada bahan pangan didasarkan pada kekhasannya terhadap beberapa pelarut

Jawaban:  
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm


15. Produk cair yang bersifat Newtonian memiliki karakter berikut, kecuali:
A. Tidak memiliki sifat pseudoplastis
B. Umumnya merupakan cairan yang encer
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya
D. Memiliki nilai parameter reologi n=1, k=µ, τ =0

Jawaban:  
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya