7 Soal (Uraian) Dakwah Rasulullah SAW di Madinah dan Jawaban
Contoh Soal (Esai) Tentang Dakwah Rasulullah SAW di Madinah
1. Siapa saja yang menjadi sasaran dakwah nabi periode Madinah?
Jawaban:
Sasaran sasaran Dakwah Rasulullah SAW adalah dimulai dari Istri, anak, sepupu, budak, lalu masyarakat-masyarakat yang ada disekitar Madinah dengan Dakwah secara sembunyi sembunyi.
2. Apa yang melatar belakangi perintah Allah agar Rosul dan para sahabatnya hijrah ke Madinah?
Jawaban:
Perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam secara terang-terangan mendapatkan perlawanan keras dari kaum Quraisy. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah ke Madinah.
3. Mengapa strategi dakwah Rasulullah di Madinah mengutamakan pembangunan masjid?
Jawaban:
Pembangunan masjid tersebut selain berfungsi sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai pusat kegiatan dakwah, pemerintahan, bermusyawarah dan lain sebagainya. pembangunan masjid yang saling bahu-membahu tersebut, telah mengajarkan arti sebuah persaudaraan dan semangat persamaan antar umat manusia.
4. Apa saja rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad di Madinah?
Jawaban:
Kunci keberhasilan dari dakwah, pendidikan, serta termasuk kepemimpinan Nabi Muhammad SAW adalah memiliki keagungan akhlak, sehingga beliau menjadi teladan bagi seluruh pengikut dan rakyatnya
5. Piagam Madinah dibuat oleh siapa?
Jawaban:
Piagam Madinah ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku suku dan kaum kaum penting di Yatsrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622 M.
6. Apa nasihat dibalik peristiwa hijrah ke Madinah?
Jawaban:
Peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah tidak hanya menghindarkan umat Muslim dari ancaman kaum kafir Quraisy, tetapi juga menambah ketabahan dan keteguhan iman mereka.
7. Jelaskan secara singkat apa arti penting hijrah ke Madinah?
Jawaban:
Hijrah merupakan ujian terberat bagi umat Islam waktu itu, tetapi karena di dorong oleh keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, umat Islam pada masa itu harus rela meninggalkan kota Mekkah yang mereka cintai, meninggalkan rumah, keluarga, serta harta benda yang di miliki.