Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Soal (Uraian) Menuntut Ilmu dan Jawaban

Contoh Soal (Esai) Tentang Menuntut Ilmu

1. Bagaimana sikap kita dalam menuntut ilmu?

Jawaban:
Menghargai orang lain dan tidak meremehkannya. Dalam menuntut ilmu, seseorang haruslah pandai membawa diri. Jangan sampai merasa diri pintar dan mampu, sehingga akhirnya lupa untuk menghargai orang lain dan malah meremehkan orang-orang yang kemampuannya lebih rendah.


2. Apa pentingnya ilmu bagi manusia?

Jawaban:
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka.


3. Apa saja manfaat ilmu?

Jawaban:
Dengan ilmu pengetahuan seseorang akan mampu membedakan yang benar dan salah, merupakan sarana menuju surga serta meningkatkan derajat seseorang sekaligus merupakan hal yang paling berharga selain harta. Dengan ilmu akan menjadikan seseorang bisa lebih arif dan bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan yang terjadi.


4. Apa hukumnya kita menuntut ilmu?

Jawaban:
Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.


5. Apa yang membedakan orang berilmu dan tidak?

Jawaban: 
Orang berilmy akan mempertimbangkan dengan ilmu yang dimilikinya dalam setiap bertindak, sedangkan orang tidak berilmu memiliki sedikit pengetahuan, kurang bijak dan emosional dalam bertindak.


6. Apa derajat orang yang berilmu?

Jawaban:
"Orang-orang yang berilmu (ulama) telah ditinggikan derajatnya oleh Allah mengalahkan kaum mukminin lainnya. Dan Allah SWT meninggikan derajat kaum mukminin di atas kaum yang lainnya. Ibnu Abbas ra berkata, "Para ulama lebih tinggi 700 derajat di atas orang-orang beriman lainnya.


7. Apa dalil menuntut ilmu?

Jawaban:
“Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia pulang kembali.” (HR. Tirmidzi).